Senin, 22 Juni 2015

Pedrosa Merasa Kondisi Fisiknya Semakin Oke

darissport.blogspot.com

Pedrosa Merasa Kondisi Fisiknya Semakin Oke 
 
 Dani Pedrosa bersyukur membuat keputusan untuk menjalani operasi di tengah-tengah musim kompetisi MotoGP 2015. Setelah operasi, pebalap Honda itu merasa kondisi fisiknya jauh lebih baik.

Setelah balapan di Qatar, masalah arm pumped yang dialami Pedrosa semakin parah. Pebalap Spanyol itu akhirnya memutuskan naik meja bedah demi menyembuhkan cedera tersebut dengan konsekuensi absen di seri; Austin, Argentina, dan Spanyol.

Comeback perdana Pedrosa pun tidak berjalan mulus karena hanya finis ke-16 di Le Mans, Prancis. Tapi dalam dua balapan terakhir, pria berusia 29 tahun itu semakin dekat ke podium teratas usai finis keempat di Mugello dan ketiga di Catalunya.

Pedrosa mengungkapkan bahwa operasi tersebut sudah menyelamatkan kariernya. Kini, dia tidak takut-takut lagi untuk "menyerang" lawan-lawannya saat balapan.

"Aku sempat harus mengambil keputusan sulit dan segalanya terlihat tidak berada di pihakku tapi aku mengikuti kata hatiku dan sesungguhnya itulah hal yang benar untuk dilakukan," ungkap Pedrosa yang dikutip Autosport.

"Sejak comeback, setiap balapan aku merasakan lebih baik dan semakin baik jadi ini jelas bahwa aku menjalani kemajuan positif dalam kondisi fisikku."

"Untuk pikiranku juga penting karena Anda lebih percaya diri dan aku bisa mulai untuk lupakan cedera ini dan lebih menyerang lagi saat membalap," imbuh dia.

Senin, 20 April 2015

'Valentino Rossi Pebalap Jenius'



Darisganteng.blogspot.com

Description: http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=9102&campaignid=3381&zoneid=1134&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fsport.detik.com%2Fread%2F2015%2F04%2F21%2F022048%2F2893058%2F81%2Fvalentino-rossi-pebalap-jenius%3Fs99220169&cb=81442180dd
Valentino Rossi Pebalap Jenius

Manchester - Kemenangan Valentino Rossi di MotoGP Argentina juga menarik perhatian gelandang Manchester United, Juan Mata. Pesepakbola asal Spanyol itu menyebut The Doctor sebagai pebalap jenius.

Rossi memenangi balapan di Rio Hondo, Senin (20/4) dinihari WIB, usai bertarung ketat dengan Marc Marquez. Sekitar dua putaran sebelum garis finis, Rossi berduel ketat dengan Marc Marquez. Imbas dari duel tersebut, Marquez tergelincir dan tak bisa melanjutkan balapan. Rossi pun melenggang tanpa lawan.

Buat Rossi, kemenangan di Argentina itu merupakan kemenangan keduanya musim ini. Dia kini memimpin klasemen pebalap setelah tiga seri dengan koleksi 66 poin.

Kemenangan Rossi ini disaksikan oleh Mata via televisi di rumahnya. Selain menyebut bahwa pebalap-pebalap Spanyol tampil fantastis di balapan tersebut, Mata juga mengatakan Rossi tampil impresif.

"Saya mengakhiri hari Minggu dengan melihat cuplikan dari olahraga balapan, seperti kemenangan (Lewis) Hamilton di formula 1. Sayangnya, tidak ada pebalap Spanyol yang mendapatkan poin," ujar Mata di blog pribadinya.

"Di MotoGP, yang terjadi adalah sebaliknya: pebalap-pebalap Spanyol tampil fantastis seperti biasa."

"Valentino Rossi merayakan kemenangannya dengan mengenakan jersey Maradona di podium. Saya selalu berpikir, orang Italia ini jenius," lanjut Mata.

Meski kini memimpin klasemen pebalap, Rossi tetap kalem. Menurutnya, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi dari motornya.

"Motor kami cukup lambat di lintasan lurus. Kami tak paham kenapa itu lebih lambat daripada tahun lalu. Namun, terlepas dari hal itu, Yamaha bekerja dengan sangat baik. Kami membenahi beberapa hal dari tahun lalu, di mana kami mengalami masalah, khususnya dibandingkan dengan Marc. Jadi, sekarang kami bisa bertarung," kata Rossi.

Jatuh, Marquez Dinilai Terlalu Buru-buru dan Juga Terlalu Agresif


Darisganteng.blogspot.com


Jatuh, Marquez Dinilai Terlalu Buru-buru dan Juga Terlalu Agresif

Santiago del Estero - Marc Marquez bukan cuma gagal memenangi MotoGP Argentina tetapi bahkan juga kehilangan peluang menambah angka, akibat terjatuh menyusul duelnya dengan Valentino Rossi. Hal itu dinilai sebagai kesalahan dari Marquez sendiri.

Rider Repsol Honda itu sempat memimpin balapan, Senin (20/4/2015) dinihari WIB, sampai dua putaran terakhir ketika ia dilewati oleh Valentino Rossi dari Movistar Yamaha.

Setelah itu Marquez langsung berusaha balik mengasapi Rossi. Tetapi yang terjadi kemudian malah Marquez menyenggol motor Rossi dan terjatuh sehingga tak bisa melanjutkan balapan.

"Sayangnya Marc membuat sebuah kesalahan, well sebenarnya dua kesalahan, karena setelah ia dilewati oleh Valentino ia terlalu cepat berusaha melewatinya lagi dan juga terlalu agresif," ujar Managing Director Yamaha Racing Lin Jarvis di laman web situs resmi MotoGP.

"Setelah senggolan pertama saya pikir ia akan sedikit mundur, karena Valentino jelas lebih cepat dalam titik tersebut dalam balapan, jadi saat kemudian ia malah mendekat lagi ketika Vale hendak membelok, dengan menyesal saya melihatnya sebagai kesalahan Marc," katanya.

Ini Komentar Bos Honda soal Duel Marquez dengan Rossi


Darisganteng.blogspot.com

Ini Komentar Bos Honda soal Duel Marquez dengan Rossi

 Santiago del Estero - Rider Repsol Honda Marc Marquez terjatuh akibat berduel dengan Valentino Rossi dari Movistar Yamaha di akhir-akhir balapan MotoGP Argentina. Apa kata bos Marquez di timnya?

Kemenangan sempat terlihat akan diraih Marquez dalam balapan Senin (20/4/2015) dinihari WIB. Tetapi menjelang akhir ia kemudian mendapat ancaman dari Rossi yang sebelumnya terus tancap gas mengikis ketinggalan.

Dua putaran sebelum garis finis, Rossi berhasil melewati Marquez. Sang juara bertahan pun berusaha kembali merebut posisi terdepan meskipun kemudian bagian kiri depan motornya menyenggol Rossi saat hendak menikung ke kanan. Hal itu membuat keseimbangan Marquez terganggu dan pada tikungan ke kiri yang menyusul berikutnya, ia pun terjatuh di Turn 14.

Marquez dan motornya lantas sama-sama meluncur sampai luar lintasan. Pada prosesnya Marquez sempat berlari untuk berusaha melanjutkan balapan, hanya untuk menemui kondisi motornya sudah tidak memungkinkan. Ia pun terlihat kesal--kemenangan sendiri akhirnya jadi milik Rossi.

Insiden tersebut sempat diselidiki Race Direction yang kemudian menyatakannya sebagai sebuah insiden balapan belaka, tanpa ada pihak yang bersalah. Prinsipal Tim Repsol Honda Livio Suppo pun memberikan komentarnya.

"Mengingat otoritas balapan menyebutnya sebagai sebuah insiden balapan... itu bisa terjadi," kata Suppo di laman web situs resmi MotoGP.

"Kami tahu dengan ban yang sama Valentino lebih cepat, jadi saya pikir strateginya sudah benar, rencananya adalah berusaha untuk terus menjauh dan kemudian mempertahankan sampai akhir."

"Strateginya berjalan nyaris sampai akhir, tapi kemudian sayang sekali kita tidak melihat duel bagus antara Vale dan Marc, tapi hal-hal semacam ini biasa terjadi," tuturnya.

Pimpin Klasemen setelah Tiga Seri, Rossi Tetap Kalem



Darisganteng.blogspot.com
                    
Pimpin Klasemen setelah Tiga Seri, Rossi Tetap Kalem

 Rio Hondo - Valentino Rossi masih bertahan di puncak klasemen pebalap setelah kompetisi MotoGP berjalan tiga seri. The Doctor tetap kalem menyikapinya dan memprediksi rival-rivalnya akan memberi perlawanan sengit.

Rossi baru saja memenangi balapan MotoGP Argentina, Senin (20/4/2015) dinihari WIB. Pebalap Yamaha itu mengungguli Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow yang masing-masing finis kedua dan ketiga.

Ini adalah kemenangan kedua Rossi pada musim ini setelah sebelumnya dia berjaya di Qatar. Rossi sekarang memimpin klasemen dengan 66 poin, unggul enam poin atas Dovizioso. Sementara itu, juara bertahan Marc Marquez baru mengumpulkan 36 poin setelah terjatuh di Argentina.

"Saya pikir ini akan menjadi pertarungan memperebutkan gelar yang menarik. Sekarang yang sangat dekat dengan saya adalah Andrea. Dia cuma terpaut enam poin setelah sebuah start yang menurut saya fantastis. Mungkin sebuah start sempurna," ujar Rossi seperti dikutip Crash.

"Kompetisi sangat panjang dan Marc telah menunjukkan bahwa dia bisa bangkit. Saya juga memprediksi (persaingan dengan) Iannone, Cal, dan Jorge -- yang pada awal musim mengalami beberapa masalah, tapi dia adalah pebalap yang punya potensi untuk membaik dalam balapan berikutnya," lanjut Rossi.

Dengan dua kemenangan yang sudah diraihnya pada musim ini, berarti Rossi telah menyamai jumlah kemenangannya pada musim lalu.

"Di Qatar, duel dengan Andrea luar biasa. Tapi, kemenangan terakhir selalu yang terbaik! Saya sangat senang dengan tiga balapan ini karena kami terlihat sangat tangguh. Kami kompetitif di mana pun," seru Rossi.

"Kami tahu kami akan kesulitan di Austin dan kami benar-benar kesulitan, tapi kami masih bisa finis ketiga. Di atas kertas, trek ini (Argentina) adalah trek yang bagus untuk Yamaha, tapi kami kesulitan dalam latihan. Jadi, penting untuk menunjukkan bahwa kami tangguh dalam balapan," imbuhnya.

"Motor kami cukup lambat di lintasan lurus. Kami tak paham kenapa itu lebih lambat daripada tahun lalu. Namun, terlepas dari hal itu, Yamaha bekerja dengan sangat baik. Kami membenahi beberapa hal dari tahun lalu, di mana kami mengalami masalah, khususnya dibandingkan dengan Marc. Jadi, sekarang kami bisa bertarung," kata dia.

Marquez Tak Menyesal dengan Pilihan Ban



Darisganteng.blogspot.com
 
Description: http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=9098&campaignid=3380&zoneid=1134&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fsport.detik.com%2Fread%2F2015%2F04%2F20%2F082121%2F2891796%2F81%2Fmarquez-tak-menyesal-dengan-pilihan-ban%3Fs99220269&cb=67a94b6be1
Marquez Tak Menyesal dengan Pilihan Ban

 Santiago del Estero - Marc Marquez gagal menang dan bahkan tidak mampu menuntaskan balapan akibat pemilihan ban yang kurang tepat. Rider Honda asal Spanyol itu mengklaim tidak menyesali keputusan yang diambil.

Dengan suhu lintasan mencapai 37 derajat celcius di awal balapan, Marquez dan Carl Cruthlow memilih untuk memakai compound ban keras di bagian belakang motornya. Sementara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo memilih menggunakan compound ekstra keras.

Dengan compound ban yang lebih lunak, Marquez bisa langsung melesat sesaat setelah start. Meski di tikungan pertama dia disalip oleh Cruthlow, Marquez kemudian meninggalkan lawan-lawannya. Bahkan di empat lap pertama dia sudah unggul empat detik di posisi terdepan.

Tapi keunggulan Marquez cuma di separuh balapan. Saat Rossi perlahan mulai menanjak ke posisi atas, rider asal Spanyol itu tidak mampu menjaga lajunya.

Grip ban yang sudah jauh berkurang membuat keunggulan Marquez terpangkas jauh. Tiga lap sebelum finis Rossi sudah membayangi Marquez. Satu lap kemudian Rossi mencoba bermanuver untuk merebut posisi terdepan, tapi Marquez berupaya mempertahankan posisinya dan berhasil.

Pada percobaan kedua, Rossi dan Marquez bersenggolan di tikungan. Saat keluar dari tikungan Rossi sudah unggul tipis, Marquez kemudian terlihat memaksakan diri dengan terus menempel Rossi. Ban depan Marquez yang menyenggol ban belakang Rossi menjadi penyebab petaka untuk sang juara dunia. Dia terlempar dari tunggangannya dan gagal kembali ke lintasan.

"Itu menarik, karena pilihan ban kami berbeda dengan yang dipilih Rossi dan saya merasa kami tidak sekompetitif yang menggunakan compound lebih keras. Strateginya berhasil untuk kami - itu hal yang sangat disayangkan apa yang terjadi pada dua lap terakhir," sahut Marquez di situs resmi MotoGP.

"Saat saya melihat dia (Rossi) mendekat, saya memutuskan sedikit menjaga ban supaya tetap awet. Di lap-lap terakhir ketika jaraknya 1,39 detik saya mengecek apakah bannya dalam kondisi oke dan saya tahu kalau kami akan bertarung sampai akhir. Saat dia membalap saya, kami bertarung di beberapa tikungan dan sayangnya kami bersenggolan dan saya terjatuh," lanjut Marquez.

Kegagalan dapat poin di Argentina membuat Marquez kini duduk di posisi lima klasemen pebalap dengan poin 36, terpaut 30 poin dari Rossi yang berada di posisi teratas. Andrea Dovizioso (60) menenpati posisi dua, diikuti Andrea Iannone (40) dan Jorge Lorenzo (37).